OGOH-OGOH CUPAK MENYITA PERHATIAN PENONTON DI PAWAI OGOH-OGOH SEMARANG

OGOH-OGOH CUPAK MENYITA PERHATIAN PENONTON DI PAWAI OGOH-OGOH SEMARANG

Foto: Tarisma CDP

ReportID - Di tengah dentuman gamelan dan sorak-sorai penonton, sebuah sosok besar dengan mata melotot dan taring mencuat perlahan muncul dari balik barisan ogoh-ogoh. Wajahnya penuh amarah, tubuhnya kekar, dan lengannya menjulang tinggi seolah siap mencengkeram siapa saja yang mendekat. Dialah Cupak, tokoh antagonis dari cerita rakyat Bali, yang kali ini hadir dalam wujud ogoh-ogoh raksasa di Pawai Ogoh-Ogoh Semarang.

Ogoh-ogoh ini didatangkan langsung dari Denpasar, Bali, untuk tampil dalam Pawai Ogoh-Ogoh Semarang yang digelar pada Sabtu, 26 April 2025. Patung raksasa tersebut menjadi ikon utama pawai dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947.

Cupak, tokoh dalam cerita rakyat Bali, dikenal sebagai simbol sifat negatif manusia seperti keserakahan dan pengkhianatan. Dalam bentuk ogoh-ogoh, ia digambarkan dengan ekspresi marah dan postur yang menakutkan, sesuai dengan tujuannya sebagai perwujudan energi jahat yang harus disucikan sebelum Nyepi.

Ogoh-ogoh ini merupakan karya seniman asal Denpasar dan dibawa ke Semarang melalui kerja sama budaya antara komunitas Hindu Bali dan Jawa Tengah. Proses pengangkutan dan persiapan dilakukan beberapa hari sebelum pawai untuk memastikan patung tetap utuh dan tampil optimal.

Sepanjang arak-arakan, ogoh-ogoh Cupak diiringi oleh gamelan Bali, penari-penari tradisional, dan barisan pemuda pembawa obor. Kehadirannya membawa nuansa berbeda dalam pawai tahunan yang biasanya didominasi oleh karya komunitas lokal. Warga Semarang yang hadir pun tampak antusias, banyak yang mengabadikan momen saat patung raksasa tersebut melintas. Pawai berlangsung dari kawasan Balai Kota hingga Simpang Lima tepatnya Lapangan Pancasila, melibatkan puluhan peserta dari berbagai daerah. Namun, ogoh-ogoh Cupak mencuri perhatian berkat ukurannya yang besar dan detail artistiknya yang menonjol.

Kehadiran ogoh-ogoh dari Bali ini memperkuat nilai spiritual dan kebudayaan dalam perayaan Nyepi di luar Bali, sekaligus menjadi wujud pelestarian cerita rakyat Indonesia dalam bentuk visual yang mengesankan.




Post a Comment

Previous Post Next Post